Aku buta akan warna senja
Namun aku rindu
Pada setiap angin yang berhembus
Pada secerca cahaya yang muncul
Rasa itu mulai tumbuh
menyelimuti hangatnya senja sore itu
Kepada angin, aku berbisik
Tolong sampaikan pada Tuhan, aku rindu senja yang sama
Untuk mengulang hangat yang sama
Kepada rindu akan senja sekali lagi
Bp, 100516
-moza-
Tuesday, May 10, 2016
Kepada: Sang Pangeran Kodok
Pangeran kodok tak pernah salah
Bukan inginnya menjadi sang pangeran
Bukan inginnya pun menjadi sang kodok
Di suatu malam penuh doa
Sang pangeran terlelap
Bukan salahnya dia lupa
Bukan waktunya dia berubah
Dia hanya seekor kodok
Dia lupa merapal doa
Wahai sang kodok
Jangan kau sedih
Akan tiba waktunya nanti
Sang puteri cantik akan datang padamu
Bukan
Bukan salah sang kodok jika masih sendiri
Karena sang pangeran kodok tak pernah salah
Bp, 100516
-moza-
Bukan inginnya menjadi sang pangeran
Bukan inginnya pun menjadi sang kodok
Di suatu malam penuh doa
Sang pangeran terlelap
Bukan salahnya dia lupa
Bukan waktunya dia berubah
Dia hanya seekor kodok
Dia lupa merapal doa
Wahai sang kodok
Jangan kau sedih
Akan tiba waktunya nanti
Sang puteri cantik akan datang padamu
Bukan
Bukan salah sang kodok jika masih sendiri
Karena sang pangeran kodok tak pernah salah
Bp, 100516
-moza-
Kepada: Puncak Hutan Belantara
Diantara hutan belantara ini
Syahdu mendengar kicauan burung
Rasa hangat menyelimuti tubuh
Desiran angin meniup perlahan
Derap langkah kakiku tak tertahan
Satu per satu mulai kutapaki
Tanah menjadi berbekas
Ranting kayu meretak
Ah, andai saja kau disini
Sendiri disini tak seindah tanpamu
Aku lupa semua takut yang ada
Aku lupa lelah yang datang
Tujuanku puncak hutan ini
Tujuanku sejelas bisik kata darimu
"Jangan lelah, aku akan berada di puncak hutan ini untukmu"
Bp, 100516
-moza-
Syahdu mendengar kicauan burung
Rasa hangat menyelimuti tubuh
Desiran angin meniup perlahan
Derap langkah kakiku tak tertahan
Satu per satu mulai kutapaki
Tanah menjadi berbekas
Ranting kayu meretak
Ah, andai saja kau disini
Sendiri disini tak seindah tanpamu
Aku lupa semua takut yang ada
Aku lupa lelah yang datang
Tujuanku puncak hutan ini
Tujuanku sejelas bisik kata darimu
"Jangan lelah, aku akan berada di puncak hutan ini untukmu"
Bp, 100516
-moza-
Rindu Menulis Lagi
Saya kembali lagi. Sudah dua tahun blog ini sepi dari tulisan saya. Banyak sekali pengalaman yang saya lalui dalam dua tahun ini. Rasa sedih, bahagia, kecewa, menyesal, dan berdosa.
Saya sangat rindu akan menulis. Rindu menulis cerita cinta saya, cerita hidup saya, dan cerita enggak penting saya..
Dan saya rindu membaca.
Bp, 101516
-moza-
Saya sangat rindu akan menulis. Rindu menulis cerita cinta saya, cerita hidup saya, dan cerita enggak penting saya..
Dan saya rindu membaca.
Bp, 101516
-moza-
Saturday, January 18, 2014
Vaksin Meningitis? Ga menakutkan kok ;)
Kali ini saya mau share sedikit nih tentang pengalaman saya melakukan vaksinasi Meningitis di Klinik Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Halim Perdana Kusuma (HPK). Sebenarnya Meningitis itu apaan deh? Vaksinasi Meningitis itu gunanya buat apa hayoo? :D
Awalnya saya juga awam kok tentang istilah
Meningitis ini, jadi setelah saya tanya ke kakak dan adik saya, terus cari informasi
lebih luas lagi di internet, kesimpulan yang saya dapat kurang lebih kayak gini nih:
- Meningitis merupakan radang membran pelindung sistem syaraf pusat.
- Letaknya dekat otak dan tulang belakang.
- Penyakit ini dapat disebabkan mikroorganisme, luka fisik, kanker, atau obat-obatan tertentu.
- Dapat menyebabkan kerusakan kendali gerak, pikiran, bahkan kematian.
Untuk pencegahan yang efektif dan
aman dengan cara melakukan imunisasi (vaksinasi) Meningitis. Vaksinasi ini bisa bertahan selama kurang lebih 3 tahun. Vaksin ini dianjurkan bagi orang lanjut usia dan
penderita penyakit kronis, seperti asma, paru-paru kronis, jantung, diabetes,
ginjal, gangguan imunitas tubuh, kelainan darah, dan lainnya
(sumber:www.imunisasi.net/Meningitis.html).
Nah alasan saya melakukan vaksinasi ini soalnya wajib dilakukan sebelum melaksanakan
ibadah Umroh. Insha ALLAH bulan Februari nanti saya dan keluarga akan melaksanakan ibadah Umroh. Doakan kami semoga Mabrur yaa. Aamiin.. :)
Jadi vaksin ini minimal dilakukan 2 minggu
sebelum keberangkatan dan bertahan selama 2 tahun (setelah saya menanyakan kepada
petugas di KKP). Vaksinasi Meningitis ini diwajibkan bagi Jemaah
Haji/Umroh. Kenapa hayo diwajibkan? Alasan pertamanya, karena tanpa vaksinasi ini
dikhawatirkan para jemaah yang tertular Meningitis ketika berada di Arab Saudi
akan membawa pulang kuman Meningitis ke tanah air. Bahaya banget kan? :(
Awalnya saya kira vaksinasi Meningitis
ini cuma buat orang-orang yang bakal pergi ke Arab Saudi saja. Ternyata
dari artikel yang saya baca, di negara lain pun Meningitis jadi kasus yang
serius banget loh. Contohnya nih, daerah “sabuk Meningitis” di Afrika yang terbentang
dari Senegal di barat ke Ethiopia di timur. Daerah ini ditinggali kurang lebih
300 juta manusia dan pada tahun 1996 terjadi wabah Meningitis, dimana 250.000
orang menderita Meningitis.
Alasan keduanya, nanti abis vaksin bakal dikasi buku kuning sama petugas. Buku kuning
ini ukurannnya kayak passport tapi warna sampulnya kuning kok hehe.
Gak ada proses yang instant. Kalimat
ini berlaku banget loh buat saya dan kakak saya buat dapetin buku kuning
ini. Jadi gini nih ceritanya, kamis malam sebelum kami melakukan vaksinasi Meningitis, kan udah direncanain tuh strategi perjalanan biar cepat sampe tujuan. Jadi dari rumah
(daerah Depok) ke bandara Halim Perdana Kusuma (Jaktim) abis itu terakhir ke Tanah
Abang. Rencananya kakak saya, dari rumah pukul 05.30 am, lewat tol Jagorawi,
sampe Halim langsung vaksin, abis itu mampir deh ke Tanah Abang buat belanja
keperluan Umroh.
Rencana emang tinggal rencana, jumat paginya tanggal 17 Januari 2014
hujan deras mengguyur seluruh Jakarta sepanjang hari. Catet ya, sepanjang hari loh.
Ini artinya banjir dimana-mana plus kemacetan dimana-mana dong hmm. Hampir 2 jam loh kami
dari Depok ke bandara HPK.
Gini nih susunan waktu kami yang
gagal (hahaha):
06.00
am : keluar dari rumah di daerah Depok
06.30
am : masuk tol Jagorawi
07.00
am : masih di tol, macet banget, ditemanin pemandangan mobil isinya ayam-ayam
kedinginan nan galau dong hahaa
07.30
am : masih di tol, tapi udah dekat pintu keluar tol TMII, ditemanin pemandangan
(masih) mobil ayam
08.00
am : keluar tol, sampe deh bandara HPK dengan selamat tanpa pemandangan mobil
ayam lagi. Alhamdulillah..
Karena ini pertama kalinya saya ke
bandara HPK, jadi saya harus bener-bener konsentrasi hafalin rute
perjalanannya. Iye, saya suka ribet sendiri kalau baca rute jalanan ibukota. Sebenarnya vaksinasi ini bisa
di KKP mana aja yang udah ditentuin. Di Jakarta sendiri buat tahun
2014 ini cuma ada di Bandara Soekarno Hatta, Bandara Halim Perdana Kusuma sama Tanjung
Priok. Kalau informasi yang saya denger sih tahun kemaren di Fatmawati masih ada, tapi buat tahun ini udah gak ada lagi masa hmm. Alasan kakak saya pilih vaksin di HPK, setelah googling, katanya nih selain di HPK sering kehabisan vaksin. Nah yauda deh kami pilih tempat yang emang pasti-pasti ada aja vaksin ini.
Sampe di HPK, kami mulai bingung cari KKP nya, abis gak ada tulisannya sih. Akhirnya saya tanya deh letak klinik untuk vaksinasi Meningitis ke petugas bandara di depan pintu masuk keberangkatan. Haha saya macam orang mau berangkat aja coba. Abis ditunjukin dimana
tempatnya, kliniknya tadi kami lewati dong pas mau parkir, tapi kami gak ada yang ngeh. Kami cuma liat beberapa orang duduk depan gedungnya. Tulisan di gedungnya apa cobaa? Tulisannya "Divisi Teknik" di bagian depan Gedung, terus ada papan putih ukurannya sedang tulisannya sih tentang kesehatan gitu. Tapi saya gak benar-benar sih bacanya haha. Jadi kliniknya itu ada di belakang gedung tadi dong. Kami masuk
ke belakang gedung lewat pintu samping. Di belakang gedung saya pikir sepi,
eh saya salah besar. Soalnya dari fakta-fakta yang ada disekitar saya,
beberapa orang datang ke tempat ini dari jam 4 subuh! Iya iya, dari jam 4 subuh aja demi antri ambil formulir. Subhanallah..
Akhirnya kakak saya daftar dulu, tulis nomor sama nama di kertas pendaftaran. Pas daftar kami dapat nomor 241 dan 242, tapi pas dipanggil ambil
formulir malah turun ke nomor 250 dan 251 aja dong hmm. Abis isi formulir terus disiapin berkas-berkas kayak fotokopi ktp, passport sama foto 4X6 1 lembar (kalau bisa yang berwarna aja), abis itu kami nunggu deh dipanggil buat vaksin di ruang klinik 1. Pemanggilan buat vaksin
baru dimulai pukul 09.00 am, buat kuota 300 orang aja. Kalau biaya
vaksinasi Meningitis Rp 305.000, buat vaksinasi
Influenza Rp 150.000 (biasanya ditawarin mau atau gak divaksin kalau udah di dalam
klinik 1, dianjurkannya sih buat usia 40 tahun keatas. Jadi vaksin ini gak wajib kok). Kami nunggu aja tuh sampe pukul 11.00 am, karna bumil yang ikut udah laper akhirnya kita pulang dulu ke rumah orang tua kakak ipar saya di Kp. Melayu buat sholat Jumat sama istirahat bentar. KKP
itu istirahat siangnya pukul 11.30 am terus buka lagi pukul 13.30 pm, jadi nih saya sarankan kalau misalkan dapat nomor urut 200an keatas mending istirahat dulu aja deh terus dateng lagi abis istirahat. Buat ambil formulir bisa juga loh
diwakilkan, biasanya agen travel yang kita gunakan buat Haji/Umroh yang bakal bantu-bantuin disana. Jadi ntar tinggal datang bawa berkas, tunggu sebentar sampe dipanggil, udah deh masuk buat vaksin.
Abis istirahat siang saya dan kakak saya kembali lagi tuh ke KKP. Kali ini prosesnya agak beda. Kalau tadi pagi kita tunggu nomor urut kita dipanggil, nah kalau siang ini berkas sama
formulir langsung masukkin deh ke ruang klinik 1. Abis itu nunggu nama kita dipanggil.
Di dalam klinik 1 cuma ada 2 petugas yang melakukan vaksinasi. 1 petugas lagi buat panggil-panggilin nama. Buat
saya, KKP klas I ini (mohon maaf ya kalau saya salah baca klas yang ditulis
di tempat tadi) harusnya pelayanan sama fasilitasnya lebih
ditingkatkan lagi yaa. Terutama rasa aman dan nyaman buat pasien lanjut usia.
Vaksinnya kurang
dari 2 menit, sama sekali gak kerasa sakit kok. Cuma agak sedikit kaku aja sih abis itu. Tapi malamnya udah gak kerasa apa-apa lagi kok. Buat yang cewek-cewek yang lagi kedatangan tamu bulanan gak apa-apa kok divaksin, gak masalah. Abis divaksin ntar diarahin tuh ke ruang klinik 2 buat bayar sama tandatanganin buku kuning masing-masing. Udah deh selesai proses sepanjang harinya haha. Sebenarnya nih
proses vaksin ini bisa cepat loh, tapi karena kuotanya cuma dibatasi
sampai 300an orang per hari kali ya, terus dikitnya tempat yang bisa melakukan vaksin
ini jadi prosesnya jadi lebih lambat. Harapan saya nih semoga tahun depan pelayanan yang ada semakin membaik ya. Aamiin..
Hari ini saya tutup dengan ngantuk seberat-beratnya tapi masih dipaksain buat nulis blog karena takut lupa dan malas haha.. Gak apa-apa deh hari ini batal ke Tanah Abang, yang penting buku kuning udah di tangan hehe..
Hari ini saya tutup dengan ngantuk seberat-beratnya tapi masih dipaksain buat nulis blog karena takut lupa dan malas haha.. Gak apa-apa deh hari ini batal ke Tanah Abang, yang penting buku kuning udah di tangan hehe..
Subscribe to:
Posts (Atom)